Cari




Banyak yang beranggapan bahwa bahasa jawa itu sulit dipelajari dan dimengerti.Anggapan tersebut bisa sepenuhnya benar dan bisa juga salah.Namun semua kembali pada diri kita masing - masing, bahwa tidak ada yang sulit bila kita mau mencoba dan berusaha.

Bagi Anda yang ingin mengenal dan belajar bahasa jawa lebih dalam , bisa memulainya dengan mengenal nama bilangannya terlebih dahulu.Atau dalam bahasa jawa dinamakan sebagai wilangan.

Didalam wikipedia dijelaskan bahwa Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.Sedangkan simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan tersebut dinamakan sebagai angka atau lambang bilangan.

Nah, berikut adalah beberapa nama bilangan dalam bahasa jawa sebatas garis besarnya saja ;

1 ( Siji ) = Eka
2 ( Loro ) = Dwi
3 ( Telu ) = Tri
4 ( Papat ) = Catur
5 ( Limo ) = Panca
6 ( Enem ) = Sad
7 ( Pitu ) = Sapta
8 ( Wolu ) = Astha 
9 ( Songo ) = Nawa
10 ( Sepuluh ) = Dasa
100 ( Satus ) = Sata
1000 ( Sewu ) = Satra
10.000 ( Sepuluh Ewu ) = Saleksa
100.000 ( Satus Ewu ) = Sakethi
1000.000 ( Sayuta ) = Sayuta

Semoga bermanfaat! 


Budaya merupakan aset yang tak ternilai harganya.Untuk itulah mengapa dalam blog Kang Sun's Blog ini saya postingkan juga beberapa artikel yang berhubungan dengan kebudayaan.Dalam hal ini dikarenakan saya merupakan asli orang jawa, untuk itulah alasannya mengapa saya tidak sedikit menulis tentang budaya jawa maupun artikel dalam bahasa jawa.

Sebagai orang Jawa, adalah sudah sepatutnya apabila kita bisa berbahasa jawa dan menulis dengan tulisan aksara jawa.

Aksara jawa sendiri berbeda dengan huruf latin yang kita gunakan dalam kehidupan sehari - hari untuk kegiatan tulis menulis.Aksara Jawa tersebut jumlahnya ada 20 yang dinamakan sebagai Aksara Carakan.

Aksara Carakan
Aksara ini merupakan aksara jawa inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu :

ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga ;

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :



Sebagai pelengkap, dari suatu huruf menjadi kata dan dari kata menjadi kalimat tentunya tidak cukup hanya dengan merangkai aksaranya saja.Tidak hanya seperti dalam ejaan kata di pelajara bahasa indonesia saja, dalam bahasa jawa pun demikian.

Nah, aksara aksara pelengkap tersebut adalah sebagai berikut ;

1.Aksara Pasangan
Bentuk mati (huruf) dari aksara inti, yaitu :

h, n, c, r, k, d, t, s, w, l, p, dh, j, y, ny, m, g, b, th, ng ;

2.Aksara Swara
Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama orang yang dihormati yang diawali dengan huruf hidup, yaitu :  

A, I, U, E, O

3.Aksara Rekan
Untuk penulisan huruf-huruf yang berasal dari serapan bahasa asing, yaitu :

kh, f, dz, gh, z

4.Aksara Murda
Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama orang yang dihormati, yaitu :

 Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, Ba

5.Aksara Wilangan
Untuk penulisan bilangan dalam bahasa Jawa, yaitu angka 1 s/d 10 dalam aksara Jawa.







6.Tanda Baca (Sandangan)
Merupakan tanda baca yang biasa digunakan, huruf hidup serta huruf mati yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari, yaitu tanda : koma, titik, awal kamimat, dll

huruf : i, o, u, e.
huruf mati : _r, _ng, _ra, _re, dll



Tersebut diatas merupakan aksara jawa inti beserta aksara - aksara pelengkap lainnya.Untuk kita bisa menulis dan merangkai kalimat dalam bahasa jawa sudah pasti tentunya kita harus terlebih dahulu menghapal dan menguasai aksara - aksara diatas.Namun, setelah kita menguasai aksara-aksara di atas, kita tidak bisa langsung menggunakannya untuk menulis sebagai mana ejaan dalam bahasa Indonesia.

Mengapa demikian?Dikarenakan ada beberapa hal yang menjadi perkecualian dan menjadi aturan tambahan sehingga kita tidak bisa langsung merangkainya begitu saja.

 Bagaimana, tentunya sudah lebih sedikit jelas dan paham, bukan?Ha ha ha, " Ojo kuwatir aku dewe sing asli wong jowo yo ora patio mudheng tenan kok, ning nek dikon moco lan nulis nganggo aksoro jowo yo iso sithik - sithik, ngono "




Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi : Dikutif dari berbagai sumber