Cari




Nampaknya kerusuhan dinegeri ini tak pernah kunjung sirna.Hampir berbagai macam hal bisa menjadikan timbulnya konflik dan perseteruan.Dan akhirnya menimbulkan kericuhan

Seperti kali ini, pertandingan sepakbola antara Klub Divisi Utama Liga Indonesia, yakni Persipur yang bermain dikandang sendiri di Stadion Krida Bhakti, Purwodadi melawan PSIS Semarang, minggu 5 mei 2013 yang berlangsung pada pukul 16.00 WIB diwarnai dengan kericuhan.Yang akhirnya dihentikan sebelum pertandingan usai.

Sampai malam hari walaupun pertandingan telah selesai perseteruan antar suporter ini masih terus berlanjut.Suasana yang terus memanas dari kedua belah pihak menjadikan percekcokan ini tak kunjung reda.

Sebenarnya ini bermula dari aksi brutal suporter PSIS yang menjarah toko dan merusak puskesmas, POM bensin di sekitar Klampok, Godong pada waktu keberangkatan awal sebelum pertandinga.Yang akhirnya membuat warga geram dan membalas aksi tersebut dengan menghadang perjalanan pulang suporter PSIS setelah pertandingan usai

Akibatnya,  dari tawurnya antar suporter dan warga ini tak sedikit memakan korban dan kerugian.Dan juga kemacetan jalan raya Semarang - Purwodadi, didaerah kecamatan Godong.

Dikabarkan dengan sampai saat ini 6 mei 2013 dini hari, telah tercatat 10 korban, diantarnya 8 korban dari pihak PSIS dan 2 korban lainnya asal dari warga setempat, kecamatan Godong, kabupaten Grobogan.

Selain itu terjadi pula aksi pembakaran oleh suporter PSIS di area sekitar jalan raya dan Pasar Godong yang juga tidak sedikit jumlahnya, warga menjadi resah dan ketakutan akibat ulah para suporter ini.

Yang paling dirugikan adalah warga di area sekitar pinggir jalan raya, banyak toko dan kios yang dibakar.





Pertandingan sepakbola LI Klub Divisi Utama Persipur vs PSIS Semarang yang diadakan di stadion Krida Bhakti, Purwodadi, Jawa Tengah 5 mei 2013 akhirnya benar - benar dihentikan pada babak kedua di menit ke 80, walaupun pertandingan belum selesai.

Cuaca yang tidak mendukung, dikarenakan lapangan Stadion Krida Bhakti yang tidak terdapat lampu penerangan disekitar lokasi lapangan membuat wasit asal Jakarta, Ibnu menghentikan pertandingan lebih awal.

Seharusnya pertandingan dilakukan tepat pada pukul 15.30 WIB, namun kenyataannya dimulai pada pukul 16.00 WIB akibat dari banyaknya penonton yang masuk hingga merusak pagar pembatas dibagian utara dan selatan stadion dan pertandingan tetap dilaksanakan juga.

Selain itu para suporter masing - masing klub yang membludak kedalam lapangan menjadi salah satu faktor dihentikannya pertandingan tersebut.

Diawal pertandingan sudah terlihat tanda - tanda akan terjadinya kericuhan, ketika masuknya suporter  Panser Biru menjebol pagar pembatas  dan suporter SNEX yang terus berdatangan di menit menit menjelang  sebelum dihentikannya pertandingan.

Pertandingan antara kedua klub tersebut masih bertahan imbang 0-0 ketika dihentikan.

Dalam aturan permainan pertandingan tetap sah walaupun dihentikan sebelum selesai, dengan syarat minimal 10 menit sebelum batas waktu akhir pertandingan dan bila kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan.

Sebagai tuan rumah Persipur merasa kecewa dengan hasil skor akhir 0-0 ini, seperti yang diungkapkan oleh Manager Tim Persipur Mulyadi dan Pelatih Persipur Sahala Saragih.Yang seharusnya bisa mendapat nilai penuh karena adanya dukungan suporter karena bermain di kandang sendiri justru hanya mendapatkan hasil imbang.