Cari




Dengan nama latin Allium Ascalonicum mungkin sebagian masyarakat pada umumnya tidak akan mengenalnya.Namun disaat menjadi komoditas unggulan di bidang pertanian hortikultura musiman terkhusus sayuran, nama bawang merah bisa jadi tidak asing lagi di telinga kita.

Pun pula setelah adanya upaya budidaya bawang merah diluar musim di beberapa tempat yang kini kian marak , menjadikan bawang merah sebagai alternatif pilihan bagi para petani dibanding budidaya sayuran lainnya.

Keberhasilan dalam upaya budidaya bawang merah dipengaruhi oleh beberapa faktor.Untuk itu harus benar - benar diperhatikan beberapa tahapan dalam melakukan budidaya penanamannya.

Adapun beberapa tahapan dalam penanaman budidaya bawang merah antara lain sebagai berikut ;





Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha budidaya di bidang pertanian adalah bibit.Demikian pula dengan budidaya bawang merah, pemilihan bibit yang baik atau dari varietas yang unggul akan menunjang hasil panen yang lebih maximal.

Bibit bawang merah yang baik ( siap tanam ) setidaknya harus disimpan terlebih dahulu selama kurang lebih 2 sampai 4 bulan.Yang artinya setelah proses pemanenan umbi bawang merah yang akan dijadikan bibit disimpan agar menjadi kering dengan sendirinya minimal 2 hingga 4 bulan.

Walaupun untuk bibit yang disimpan lebih muda atau yang disimpan kurang dari 2 bulan tetap akan tumbuh, namun akan berpengaruh pada pertumbuhan berikutnya.Hasil panen dari bibit yang umur simpannya lebih muda atau kurang dari 2 bualan akan lebih rendah bila dibanding dengan hasil panen dari bibit yang telah memenuhi syarat untuk tanam ( telah cukup umur disimpan ).

Dan juga bila yang ditanam itu adalah bibit yang muda, akan berpengaruh pada pertumbuhan yang tidak merata.Meskipun dalam proses penanamannya di hari yang sama, namun akan tumbuh dihari setelah tanam yang berbeda.Semisal satu lahan ditanami dengan bibit yang lebih muda umur simpannya, nantinya dalam lahan tersebut akan tumbuh bawang merah yang berbeda umurnya.Ada yang sudah satu minggu telah  tumbuh, ada pula yang 2 minggu baru tumbuh dan juga ada umur 20 hari setelah tanam baru kelihatan tunas tumbuhnya.

Pertumbuhan yang tidak merata jelas berpengaruh pada perawatan selama umur budiadayanya yang akan juga berpengaruh pada hasil akhir panennya.Bila budidaya bawang merah telah siap panen umumnya diumur mendekati 2 bulan setelah tanam, maka bibit umbi yang lebih muda umur simpannya yang ditanam dan tumbuh lebih dari 2 minggu setelah tanam tentunya belum menghasilkan umbi bawang merah yang benar - benar maximal jika dibanding dengan umbi bibit yang telah memenuhi umur simpan dan ditanam tumbuh kurang dari 1 minggu setelah tanam bila dipanen secara bersamaan.

Selain harus disimpan terlebih dahulu, umbi bawang merah yang akan dijadikan bibit pun harus memenuhi syarat pemanenan.Apabila bawang merah hanya sebatas untuk dijadikan sebagai komoditas sayuran, biasanya sudah dapat dipanen pada umur 55 sampai 60 hari setelah tanam.Namun bila ingin dijadikan sebagai bibit harus dipanen dengan umur lebih tua dari umbi sebagai sayur yaitu umur 65 sampai 70 hari.

    Lihat selengkapnya disini :

Budidaya Bawang Merah
https://www.youtube.com/channel/UCr9E0mg9W_7gg8jLV2lQFLg




ADADA



Ilmu matematika sangat berguna dalam kehidupan sehari – hari, baik itu matematika tingkat dasar maupun matematika yang lebih rumit lagi tingkatannya.Salah satu contohnya adalah matematika ukur atau ilmu ukur.

Dalam matematika kita mengenal yang namanya Panjang dan Lebar pada suatu bangun datar.Dimana dalam matematika tersebut kita mengenal yang namanya luas suatu bangun yang dirumuskan sebagai panjang dikali lebar ( Luas = P X L ).

Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini :

 


Pemahaman tentang luas suatu bangun datar, serta panjang dan lebarnya dapat diterapkan ketika kita ingin mengetahui luas sebidang tanah.

Untuk satuannya adalah sebagai berikut :
Satuan Panjang : Biasanya menggunakan satuan kilometer (km), hektometer (hm), Decameter (dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), Milimeter (mm)
Satuan Luas : Biasanya menggunakan satuan kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektare), meter persegi (m2)
Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan untuk Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.

Didalam pertanian untuk suatu lahan pertanian baik persawahan  ataupun lahan perkebunan yang luas, satuan luas yang biasanya diggunakan adalah satuan Hektare ( Ha ).
Lalu, berapakah 1 Hektare itu? Gambaranya adalah sebagai berikut ;
1 Hektare  ( 1 Ha ) = 10.000 m2 ( meter persegi ), yang artinya bisa dimaksudkan untuk  ukuran tanahnya adalah 100 meter kali 100 meter ( apabila berbentuk bujur sangkar ).Atau dengan angka lain bila tanahnya berbentuk persegi panjang bisa jadi panjangnya adalah 200 meter dengan lebar 50 meter.Yang intinya adalah perkalian antara panjang dan lebar yang  hasilnya adalah 10.000.

Mungkin juga kita pernah mendengar nama satuan luas yang lain dalam dunia persawahan semisal Bau atau pun Bagian.Satuan luas Bau dan Bagian ini biasanya digunakan oleh petani di daerah  Jawa.
Nah, berapa itu satu Bau dan berapa itu satu Bagian?
Kata Bau berasal dari bahasa belanda “ Bouw “  yang artinya garapan.
Untuk luas 1 Bau luasnya sekitar 7.100 m2 atau bila dijadikan Hektare adalah 0,71 Hektare.Sedangkan 1 Bagian luasnya sekitar ¾  Bau.
1 Bagian = ¾ x 7100 = 5.325 m2

Semoga bermanfaat.

Panduan Lengkap Budiaya Bawang Merah, klik link dibawah ini :