Buku Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman Karya KH Fahmi Basya
Judul Buku : Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman
Penulis : KH Fahmi Basya
Penerbit : Ufuk Press
Tahun : 2012
Buku Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman yang ditulis oleh KH Fahmi Basya ini telah banyak menimbulkan pro dan kontra tentang mengenai kebenarannya, yakni asal usul dan sejarah candi borobudur.
Banyak yang mengecam mengenai kebenaran tentang sejarah borobudur yang diyakini sebelumnya merupakan bukti peninggalan sejarah dinasti syailendra di abad ke 8 masehi.
Namun disini tidak akan kita bahas mengenai benar apa tidaknya opini dan fakta yang ditulis oleh KH Fahmi Basya ini tentang candi borobudur.
Akan tetapi disisi lain kita bisa mengambil sisi positifnya kan hal ini, bukanlah menyangkal tentang apa yang diungkapakan oleh KH Fahmi Basya, melainkan menghargai atas jerih payah hasil karya orang lain.
Usaha yang dilakukan dalam menyusun buku ini bukanlah selama rentang tahun yang pendek.Bukanlah suatu penelitian yang hanya memakan waktu belasan tahun saja.Namun ide penulisan buku ini telah dirancang dengan melakukan ekspedisi yang cukup lama untuk mencari - cari bukti yang otentik.
KH Fahmi Basya telah memulainya sejak saya belum dilahirkan, yakni dimulai sejak tahun 1979 dan berakhir di tahun 2012 kemarin.Bisa kita bayangkan 33 tahun bukanlah waktu yang pendek bukan?
Didalam buku ini oleh KH Fahmi Basya dituliskan bahwa candi borobudur merupakan peninggalan dari Ratu Saba', yang dijelaskan dengan 40 bukti - bukti yang eksak dan ada hubungannya dengan Nabi Sulaiman sesuai dengan apa yang ada dalam Al Qur'an.
Buku ini bisa Anda dapatkan di toko -toko buku terdekat dikota Anda dengan harga resminya adalah Rp.59.000 yang diterbitkan oleh Ufuq Press.
Anda tertarik untuk membeli dan membacanya?Silahkan saja, dan benarkah bahwa Candi Borobudur, Merupakan Bukti Sejarah Dinasti Syailendra ataukah Peninggalan Nabi Sulaeman?
Category: Buku
Semangat saya sangat menghargai KH Fahmi Basya ... Indonesia perlu orang2 cerdas seperti Beliau ...
BalasHapusBetul, Sob, semangatnya yang harus kita tiru...
HapusDalam dunia pengetahuan, teori boleh salah, fakta atau data harus benar.
BalasHapusO...begitu ya!....Apakah menurut Anda sendiri fakta dan data dari KH Fahmi Basya ada yang salah?Maaf saoalnya saya bukan seorang scientist....
HapusTeorinya adalah mengarah ke borobudur, Faktanya Al-Quran, berarti KH Fahmi Basya tidak salah, karena yang penting punya dasar dan fakta yang tidak terbantahkan.
HapusTetapi Teori sejarah yang digunakan adalah pendekatan statistik, jadi banyak yang pro-kontra itu biasa.
tapi saya lebih percaya TEORI KH Fahmi Basya ketimbang teori sejarah dari pihak "barat" yang dasarnya masih dipertanyakan, terima kasih atas kesempatannya kepada saya untuk memberikan pendapat.
Terima kasih telah berpendapat....Saya kira soal mengutarakan pendapat itu bebas,hak azasi setiap individu, asal saja tidak mengandung unsur sara dan menyimpang!
BalasHapusMasuk akal sekarang...rupanya borobudur itu dibangun oleh Jin... pantas ilmuwan konstruksi dunia sampai sekarang masih bingung bagaimana bisa membangun bangunan seperti borobudur itu.. Dalam Alquran Nabi Sulaiman lah yang dikisahkan bisa menundukkan Jin atas ijin Allah..
BalasHapusMengenai sejarah kita tidak tahu secara pasti, karena itu adalah milik nenek moyang dan hanya Tuhan lah yang mengetahuinya, walaupun terkadang ada pula yang mencoba merekanya, namun yang jelas, adanya dasar dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, setidaknya bisa membuat kita untuk sedikit berpikir...
HapusPendapat yg terlalu dipaksakan dan cmn menyangkut-pautkan saja, tidak ada satupun ulama yg berpendapat spt itu.
BalasHapusSeperti komentar diatas bahwa ' yang penting punya dasar dan fakta yang tidak terbantahkan " jelas itu merupakan syarat utama dalam berpendapat atau mengemukakan suatu hal, namun bila Anda mempunyai dasar dan fakta yang berbeda tidak etis rasanya bila hanya berpendapat dengan menyalahkan begitu saja tanpa adanya dasar dan fakta yang jelas...
HapusMaaf komentar saya ini bukanlah menyangkut tentang membenarkan pendapat KH Fahmi Basya ataupun menyalahkan pendapat Anda, namun hanya sebatas mengacu dalam hal tata cara mengemukakakan pendapat yang benar....
ya seperti para peneliti terdahulu, mereka juga menyangkut pautkan dan mengira ngira saja
HapusApakah peneliti yang terdahulu memang tidak ada dasar faktanya yang jelas ?
HapusBajing Ngakiri : Ulamak zaman sekarang kebanyakkan hanya berbahas apa yg terkandung dlm hadis sahih dan hadis nabi untuk mencari jawapan, itupun belum tentu mendapat jawapan yg sebenarnya apa klu dari al-Quran untuk djadikan petunjuk, sedangkan Rasulullah dah berpesan berpegang teguh dengan al-Quran tapi mereka ulamak-ulamak sayang tidak mengkaji apa yg terkandung dalam al-Quran.. Kebanyakkan org barat yg lebih mengkaji Quran dari umat Islam itu sendiri.. Kita patut berasa malu pada diri kita sendiri kenapa kita tidak mengkaji kandungan ayat2 Quran itu.?? al-Quran bukan dibuat hanya untuk dibaca tahu maksud, ilmu peradaban akhlak, tajwid sahaja tapi harus dikaji juga apa ayat2 surah dari Quran tersebut hendak disampaikan sebenarnya.?? Itu sebab al-Quran diciptakan memberi kita klu di dalam surah2 tersebut untuk memberi jawapan sebenarnya apa yang tersirat.. Bukan kita mengharapkan yg tersurat sahaja bahkan apa yg tersirat kita juga perlu tahu.. Bumi juga al-Quran kamu perlu tahu bukan buku al-Quran sahaja, anggota badan kita juga adalah klu al-Quran dengan kebesaran Allah yang Maha Mencipta.. Semua alam semesta di langit mahupun isi2 d bumi adalah klu al-Quran.. Sesiapa d antara kamu yang was2 dan tidak merasa yakin dengan kebenaran al-Quran malah menpersendakan Quran maka orang itu dalam golongan orang2 kafir.. Bukan saya kata Quran kata..
Hapus350 tahun menjajah indonesia,bukanlah waktu yg pendek untuk sekedar mengexploitasi negri ini,tapi juga menghapus ingatan sejarah beserta budayanya,perlu kita ingat bahwa saat jaman es,yg paling bisa di huni adalah katulistiwa,waktu itu eropa belum ada,mana mungkin budaya trjadi disana,yg logis adalah negara kita yg paling berbudaya,alasanx jelas,karena negara kita berpenghuni,eropa wktu itu adalah bongkahan es yang kosong
BalasHapusMasuk akal, Sob..
Hapus1. aku hanya sedikit tanda tanya ketika sejumlah setupa di Candi Borobudur yang sekarang hasil pindahan dari kerajaan Ratu Balkis di Baka, dan hasil hitungan matematik KH Fahmi Basya sesuai Al QurĂ¡n, mengapa masih mensisakan stupa yang ada di Candi Baka, yang konon sama dengan stupa di Borobudur.
BalasHapus2. Barangkali ada yang tahu nama-nama manusia pengikut Nabi Sulaiman, selain yang selama ini sering dikisahkan yaitu Ashif Barkhiya, adakah yang bernama Sudarman, Suparman, sualman, suratman, Sukirman,Sukitman, Sumarman, sukiman, subarman, atau Su...man Su .. man , lainnya yang jelas itu adalah nama-nama umum di jawa, apalagi di Sleman.....
3. sampai sekarang di jawa masih banyak barang-barang yang konon di buat oleh Jin, yang sengaja digunakan untuk pengaruhi keimanan manusia..., jadi bukan mustahil Jin campur tangan dalam pembuatan candi borobudur.
4. Apapun hasil penelitiah Pak KH FB, harus dihargai sebagai, kalaupun berbeda, ya buat penelitian ilmiah lain dengan metode lain ...
Sependapat dengan nomor 4....
Hapusmenurut Fahmi Basya, satu stupa di situr ratu boko adalah stupa yang tertinggal saat singgasana ratu boko dipindah dengan kecepatan 60.000 speed of light, dan bisa jadi nabi sulaiman meninggalkannya untuk diungkap dimasa depan bahwa itulah tempat asal stupa candi borobudur saat ini (subhanallah)
HapusPermisi, bergabung boleh ya,
BalasHapus1. Coba saudara-saudaraku, periksa dengan cermat prasasti Syailendara itu. Kalau didalami dengan sungguh-sungguh, Syailendra tidak membangun Borobudur itu, tetapi "membangun kembali" atau renovasi kalau bahasa sekarang, sebagai perwujudan melaksanakan kewajiban, siapapun yang jadi raja di Bumi Mataram, harus merawat dengan baik peninggalan dari abad 9 SM itu.
2. Jangan barat sentris ah, kalau ada putra bangsa yang mumpuni menganalisa dan membuat hipotesa dari burhan/bukti yang sudah ada malah diremehkan.Gimana ya bangsa Indonesia ini.
3. Dalam perjalanan metafisik ke kota Solo, diketahui 2560 tahun yang lalu ada sebuah ibukota kerajaan yang dibenamkan, dengan meletusnya g. Lawu dan G. merapi, sehingga tertutup lahar dan punah. Negeri yang dibangun dengan megah 6 geberasi sepeninggal Sulaiman. Gerbang utara di Kalioso dekat kebun Binatang di Sangiran itu. Tahunnya 3 generasi sebelum PompeII dibenamkan dengan g. Vesuvius. Tertarik???
Wah bagus kalau Bpk Fahmi Basya bersedia jalan ke bawah kota solo dan ke Nan Madol di Micronesia, banyak deh mendapat pencerahan jawaban.
4. Saudaraku, kalau mau menggali sejarah nusantara itu, jangan tinggalkan sejarah saudaramu di Pattani, semenanjung Medini, Tagalog, Sulu , Solomon, New Guini, sampai Aborigin di daratan selatan. Anda belum tahu bagaimana orang-orang Arya eropa menghancurkan sejarah dan memutar balikkan fakta, lalu membuat sejarah bohong.
5. Samantrah ( Sumatra), Brunai (Borneo), Jawi, Sulu, Tagholu, Al jazirah Mulku (Maluku), al jazirah baqoroh ( Sunda kecil/ Pulau Sapi/Sumba sumbawa Flores, sudah dikenal sejak sebelum Islam.
6. Coba dilacak deh, dua orang guru Sidharta Gautama itu sebenarnya asalnya dari mana.
Saudaraku, pada tahun 11974 pernah sekelompok arkeolog meneliti umur batuan borobudur dengan kimia karbon, tetapi kesimpulannya saat itu saya masih ingat tidak dapat dihitung. Kalau demikian masuk akal, pembuatan sambungan stupa tidak bersentuhan dengan tangan manusia.
BalasHapusTuhanmu berfirman di salah satu ayat pada surat AL Kahfi, " jangan engkau mengira hanya kisah pemuda kahfi, cerita yang ajaib di Al Qur'an.
Luas negeri taklukan Daud dan Sulaiman ltu lebih dari 1/3 luas bumi dikuasainya.
Bilqis itu sebutan/gelar ratu yang ditaklukkan, sedangkan Saba' itu sebutan negeri-negeri yang ditundukkan. Kalau merujuk beberapa keterangan dari Arab, tentu Rasulullah berikan contoh yang terdekat dan yang mereka kenal. Sulaiman punya lebih dari 70 permaisuri, renungkanlah.
Hubungannya dengan ajaran Budha, sebaiknya dilakukan analisa balik, siapa 2 orang guru Sidharta itu ( dari kaum Sakya). benarkah beliau itu yang dimaksud Hamba dari Kapilawastu (Dzul Kifli. as ?).
Diatas langit yang tujuh itu ada Sidratul Muntaha. Sidrah itu teratai, jadi konsepnya, singgasana ( Arsy) Allah itu seperti diatas air (sesuai Qur'an), dilambangkan dalam gambar teratai dengan malai (harusnya) 18 lembar. Sayang ya, lambag teratai itu kemudian diatasnya diberi perwujudan seperti manusia. Ini akibat dari para pendahulunya tidak menjelaskan dengan benar makna teratai itu.
Nah kalau Anda ke candi Jiwa di batujaya Karawang, Anda akan melihat sesuatu yang aneh, arah candi itu ke barat laut. ukurlah apakah benar pada 294 derajat, kalau ya, itu arahnya ke ka,bah. Hebat, tetapi sekali lagi sayang para pendahulu tidak purna menjelaskannya. Akhirnya sekarang diatas sudrah itu ada (maaf) patungnya. Naudzubillahimindzaliik.
Salam dari masronggo58@gmail.com